Senin, 07 Juli 2014

PERAWATAN GIGI MENURUT SUNNAH RASUL

Oleh : Prof. Dr. Drg. H. Sudibyo, Sp Perio, Su (K)
(Guru Besar di Bagian Periodonsia FKG UGM, saat ini juga menjabat Ketua Prodi Kedokteran Gigi Fak. Kedokteran Kedokteran UMY mulai tahun 2004)


Seperti dimaklumi bersama, rongga mulut yang dilengkapi dengan deretan geliginya merupakan alat untuk pengunyahan. Gigi sendiri terbentuk dan tersusun dari bahan organik dan anorganik serta membentuk jaringan terkeras dalam tulang rahang, seperti kalsium dan phospat. Gigi tertanam dalam tulang rahangm sangat diperlukan perawatan dan penjagaan agar tidak timbul karies dan tanggal sebelum waktunya. Gigi karies, gigi tidak sehat disebabkan tertumpuknya sisa makanan dan minuman dalam permukaan atau di sela-sela gigi yang berlangsung lama, serta oleh bakteri mulut dan lingkungannya dapat mengurai struktur gigi yang kuat menjadi keropos dan menyebabkan gigi menjadi rusak.
Sebagai umat yang taat menjalankan syariat agama, diperlukan tuntunan yang jelas agar dalam menjalankan ibadahnya dapat afdhal, penuh maghfirah, dan sesuai dengan tuntunan yang ada. Menurut As-Shirah an-Nabawiyyah (Syaikh Abul Hasan 'Ali al -Hasani an-Nadwi, 2012) disebutkan wasiat terakhir menjelang wafatnya Nabi Muhammad saw adalah tentang shalat, zakat, dan tentang hamba sahaja. Saat itu Abdurrahman bin Abu Bakar masuk dengan membawa kayu siwak yang masih basah. Nabi melihat kayu siwak tersebut, dan Aisyah, istri Nabi, beranggapan bahwa Nabi menghendaki kayu siwak tersebut. Aisyah lalu mengambilnya, membersihkan dan memberikan siwak tersebut kepada Nabi. Nabi kemudian menggosok gigi dengan sangat baik, kemudian setelah bersih, kayu siwak tersebut terjatuh sebelum diterima Aisyah.
Sejarah Nabi ini akan memberikan betapa pentingnya menggosok gigi. Khusus untuk membersihkan gigi pada saat puasa, disebutkan ada beberapa Hadits Nabi saw yang diriwayatkan, seperti, "Seandainya tidak memberatkan umatku sungguh aku perintahkan kepada mereka untuk bersiwak (menyikat gigi) setiap akan menjalankan shalat".
Menurut buku Fiqih Sunnah, yang dikarang oleh Imam Hasan Al-Banna (2006), "disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk menggosok gigi pada saat berpuasa. Tidak ada perbedaannya antara waktu pagi dan sore hari."
"Mandi, berhias, menggosok gigi, dan memakai wangi-wangian adalah disunnahkan bagi seseorang yang hendak menghadiri pertemuan, terutama shalat Jum'ah di masjid." Dan diterangkan, "tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan, besar dan kecil, tua dan muda, musafir dan mukim. Sehingga diharapkan seorang Muslim hendaknya selalu dalam keadaan bersih dan menghiasi dirinya, mandi, memakai pakaian baik, menggosok gigi dan memakai wangi-wangian."
Ini lebih diperkuat oleh Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad, "Selayaknya setiap Muslim itu mandi, berharum-haruman dan menggosok gigi."
Ini diperkuat oleh Tabrani dalam Al-Ausath dan Al-Kabir meriwayatkan dengan sanad yang perawinya dipercaya dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad saw, "Hai kamu Muslimin, inilah suatu hari yang disajikan Allah untukmu sebagai hari raya. Karena itu, hendaklah kamu mandi serta menggosok gigi."
Kita sekalian kaum Muslimin dan Muslimat diwajibkan untuk dapat menjalankan agama secara totalitas. Sangat mungkin kita sekalian dalam menjalankan agama dapat dilakukan dengan khusyuk, tetapi harus selalu disertai dengan usaha-usaha yang maksimal. Menjalankan perintah agama dengan mempersiapkan diri terhadap kesehatan gigi dan mulut, akan membawa kita dapat terhindar dari penyakit, khususnya penyakit yang berasal di jaringan gigi dan mulut. Ini sesuai dengan Hadits Nabi yang diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud oleh an-Nasa'i, Ibnu Maajah dan Hakim sebagai berikut, "Sesungguhnya Allah tidak menurunkan sesuatu penyakit melainkan juga menurunkan obatnya. Karena itu berobatlah engkau."

Sumber : SM 08 / 99 | 16 - 30 April 2014

Senin, 25 Oktober 2010

Mengapa Ramuan Herbal Jangan Diminum Dengan Teh ?


Beberapa orang memiliki kebiasaan minum ramuan herbal dengan teh. Sebenarnya hal ini benar-benar tidak dianjurkan. Berikut alasan yang mendasarinya :

  • Teh bersifat menghalangi gerakan zat aktif tanaman obat sehingga mengurangi khasiat dari ramuan herbal yang diminum.


  • Teh mengandung tanin yang menyebabkan penciutan selaput lendir usus sehingga menghambat penyerapan zat berkhasiat ramuan obat.


  • Teh memiliki energi dingin yang dapat bertentangan dengan energi hangat pada tanaman obat tertentu.


  • Teh mengandung kafein dan theophylline yang dapat merangsang sistem saraf pusat.

Cara Mengkonsumsi Ramuan Herbal

Ramuan herbal sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan hangat atau dingin...? Hal ini sangat tergantung dari jenis gangguan / penyakit yang diderita, sebagai contoh :

  • Penderita pilek dianjurkan untuk mengkonsumsi ramuan herbal dalam keadaan sangat hangat atau relatif panas. Mengapa ? hal ini karena penderita harus menjaga dirinya agar tetap hangat setelah mengkonsumsi ramuan tersebut dengan tujuan agar memproduksi peluh ringan. Setelah mengkonsumsi ramuan seperti itu, alangkah baiknya bila kemudian meminum sedikit sup hangat untuk memperkuat efek dari ramuan.
  • Penderita sakit panas harus mengkonsumsi ramuan herbal dalam keadaan dingin, sementara penderita kedinginan harus mengonsumsi dalam keadaan hangat.
  • Pada kasus tertentu, ada penderita yang mengalami muntah-muntah ketika meminum ramuan dalam keadaan hangat atau panas. Dengan demikian, ramuan harus diminum dalam keadaan dingin.

Menyimpan Ramuan Herbal


1. Rebusan herbal yang diminum untuk beberapa kali dapat disimpan di dalam kulkas. Namun, bila ingin diminum dalam kondisi hangat, rendam botol atau wadahnya terlebih dahulu dalam air panas.


2. Simplisia kering bisa disimpan dalam wadah berupa tong kayu, stoples kaca, wadah terbuka dari kayu, atau kantung kertas. Simplisia tersebut perlu dijemur ulang selama penyimpanan agar tidak lembab dan berbau apek.


3. Untuk memastikan apakan ramuan yang disimpan masih layak atau tidak, cium ramuan tersebut terlebih dahulu. Bila berbau apek, sebaiknya tidak usah dikonsumsi lagi.

Mengenal Bahan - Bahan Kue Kering

Kue kering merupakan penganan favorit hampir semua orang, namun untuk membuatnya, kita perlu tahu beberapa hal mengenai bahan-bahan yang digunakan.

MENTEGA, MARGARINE & SHORTENING
Margarin dan mentega membuat kue kering menjadi lembut dan memiliki aroma khas, namun penggunaan margarin atau mentega yang salah bisa berakibat fatal pada tekstur dan penampilan kue kering.

Mentega atau Butter
Berasal dari lemak hewani yaitu susu sapi. Memiliki kadar lemak hingga 99%, biasanya mudah lembek karena pengaruh suhu sekitarnya, karena itu perlu penanganan khusus dalam hal penyimpanan.
Penyimpanan yang memenuhi syarat untuk mentega adalah disimpan pada suhu 4 derajat celcius, ditutup dengan plastik untuk menghindari kontaminasi bau lain terhadap mentega.
Efek pemakaian mentega pada kue kering adalah sebagai berikut :
1. Adonan lebih lembek dan mudah meluber saat dipanggang dalam oven.
2. Kue kering terasa lebih renyah.
3. Kue kering memiliki aroma yang lebih harum, khas mentega.

Margarin
Adalah lemak nabati yang berasal dari minyak kelapa sawit yang telah di-hydrogenated, memiliki kadar lemak berkisar 80 - 85 %.
Margarin cukup disimpan dalam suhu ruangan dan ditutup dengan plastik untuk menghindari kontaminasi bau-bauan lain.
Efek pemakain margarin pada kue kering adalah sebagai berikut :
1. Adonan jadi lebih kokoh dan tidak mudah meluber saat dipanggang dalam oven.
2. Aroma kue kering tidak seharum dibandingkan dengan aroma kue kering yang menggunakan mentega.

Shortening
Adalah lemah nabati yang berasal dari kelapa sawit yang memiliki kadar lemak 100$.
Shortening cukup disimpan dalam suhu ruangan dan ditutup dengan plastik untuk menghindari kontaminasi bau-bauan lain.
Penggunaan shortening pada kue kering memberikan pengaruh sebagai berikut :
1. Adonan tidak meluber
2. Hasil jadi kue menjadi lebih kering, renyah dan tidak mudah hancur.
3. Tidak ada aroma.

Tepung Terigu
Untuk membuat kue kering, tepung terigu yang digunakan adalah tepung terigu yang berprotein rendah.

PEMANIS
Pemanis tidak hanya berfungsi sebagai pemberi rasa manis, tetapi sekaligus juga berfungsi sebagai pemberi warna dan aroma pada kue kering. Jenis pemanis yang biasa digunakan untuk kue kering :

Gula Palem
Adalah gula yang dibuat dari pohon aren, berbentuk seperti gula pasir, berwarna cokelat, memiliki aroma khas gula aren.

Gula Pasir
Adalah gula yang berasal dari tebu, ada yang butirannya halus dan ada yang butirannya besar.

Madu

Mollases
Gula cair mentah berwarna cokelat seperti madu

Corn Syrup

BAHAN PENGEMBANG
Bahan pengembang untuk kue kering adalah sebagai berikut :

Baking Soda
Karena baking soda mengandung alkaline maka penambahan baking soda harus juga menambahkan bahan lain yang bersifat asam, seperti susu, gula merah, jus lemon, cokelat atau mollases.
Terkadang jika kita menggunakan cokelat bubuk, penambahan baking soda tidak hanya sebagai penetral dari asam yang dihasilkan cokelat bubuk tapi juga membantu menghasilkan warna yang lebih baik pada saat pemanggangan.

Baking Powder
Adalah bahan pengembang yang terdiri dari baking soda dan tambahan bahan yang bersifat asam, jadi kita tidak perlu menambahkan bahan yang bersifat asam ke dalam adonan kue kering, dimana hasil kue kering menjadi lebih mudah mengembang, cepat matang dan memiliki warna yang cantik.

TELUR
Telur menambah kelembaban dan meningkatkan kekuatan struktur kue kering, tapi penggunaan telur yang berlebih akan menyebabkan kue kering mudah remuk.

CAIRAN
Penambahan cairan seperti jus buah, cream, susu cair, dan air akan menyebabkan kue kering menjadi renyah tetapi jika terlalu banyak akan menyebabkan kue kering mudah meluber dan penampilan dari kue kering menjadi kurang bagus.

Bahan Tambahan Lainnya
Bahan tambahan lainnya adalah cokelat, kacang-kacangan dan masih banyak aneka hiasan kue kering yang saat ini sedang tren.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Resep Jajanan : Keripik Stik Ubi Kopi

Camilan yang enak (tp lebih enak lagi tinggal pilih dan beli di GriyaRasa) ini namanya Keripik Stik Ubi Kopi, dari namanya bisa ditebak kalo bahan utama dari camilan ini adalah ubi dan kopi.


Bahan membuat Stik Ubi Kopi :

    * Ubi manis 100 gram, kukus hingga matang, haluskan
    * Tepung tapioka 200 gram
    * kopi instan 2 sendok teh
    * Gula halus 4 sendok teh makan
    * Telur ayam 1 butir
    * Air 25 ml, sesuaikan
    * Minyak goreng 500 ml

Cara Membuat Stik Ubi Kopi :

   1. Campur ubi manis, tepung tapioka, kopi instan dan gula halus campur hingga rata.
   2. Masukkan telur ayam, tuangi air sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga adonan dapat di bentuk.
   3. Tipiskan adonan dengan rolling pin diatas selembar plastik
   4. Potong potong adonan dengan lebar 1 cm. Masukkan adonan dalam minyak dingin.
   5. Goreng diatas api kecil hingga stik ubi matang. Angkat dan tiriskan. Sajikan

Untuk 400 gram

Resep Jajanan : Bika Ambon

 Bika ambon merupakan kue berwarna kuning dengan tekstur yang legit tetapi berlubang-lubang. Kue ini tidak menggunakan tepung terigu sebagai komponen utamanya, tetapi tepung sagu. Kue ini cocok dimakan sebagai teman minum teh.

Bahan I
-  10 butir telur diambil kuningnya saja
-  200 gr sagu tani
-  200 gr gula pasir

Bahan II: biang
-  1 sdm ragi roti (yeast)
-  1 sdm gula pasir
-  1 sdm tepung terigu
-  3 sdm air hangat

Bahan III
-  300 ml santan kental
-  2 lembar daun pandan
-  2 lembar serai
-  10 lembar daun jeruk

Cara Memasak Bika Ambon :
1. Untuk biang : campur semua bahan biang hingga rata. Diamkan sepuluh menit.
2. Rebus santan dengan serai, daun pandan, daun jeruk hingga mendidih.
3. Dinginkan hingga hangat-hangat kuku.
4. Kocok kuning telur dan gula hingga halus, kemudian masukkan sagu, biang, dan santan. Aduk sampai rata, saring, lalu diamkan selama 3 jam.
5. Masukkan dalam cetakan, panggang dengan api bawah sampai kering, kemudian nyalakan api atas hingga matang.

Sumber : Resep Bika Ambon